Sabtu, 30 Juni 2012

Survey Cepat Masalah Gizi

Pengambilan data sekunder balita BGM di Posyandu Kamboja

Pengukuran tinggi badan ibu PKK

Pengukuran Berat Badan yang di kroscekkan dengan nilai IMT

indeepth interview bumil KEK

      Dalam upaya peningkatan program perbaikan gizi masyarakat, diperlukan perencanaan yang matang dan berkesinambungan khususnya di era desentralisasi sekarang ini, dimana pengelolaan program di kabupaten/kota harus aktif melakukan advokasi kepada pemerintah daerah masing-masing (eksekutif dan legislatif) agar mendapatkan dukungan dalam peningkatan program gizi guna meningkatkan status gizi masyarakat. 
     Penilaian status gizi masyarakat dapat dilakukan dengan survei cepat, seperti kegiatan yang dilakukan pula oleh mahasiswi FKM UNAIR Alih Jenis. Demi melakukan tridarma perguruan tinggi yang salah satunya pengabdian masyarakat, mereka rela menghabiskan malam minggunya untuk kegiatan skrining dan indeepth interview mengenai masalah gizi lebih (overweight), KEK (kurang energi kalori) serta BGM (bawah garis merah) dan tentunya di wilayah Kampung Wisata Jambangan Surabaya.
     Kegiatan skrining ini nantinya akan mengahasilkan sebuah jenis laporan surveilans gizi (pemantauan masalah gizi) dan diharapkan jika ditemukan masalah gizi dapat dipecahkan bersama-sama melalui perundingan dengan pihak - pihak terkait seperti petugas kesehatan, pemegang kebijakan, instansi pendidikan dan masyarakat sendiri. sehingga perencanaan upaya penanggulangan dapat terbentuk dan berjalan secara optimal.
     
 

 Sebanyak 70-an balita dari sasaran yang berjumlah sekitar 90 balita hari ini berdatangan bersama ibunya ke Posyandu Jambangan yang terletak di Balai RT 05 RW III di wilayah Puskesmas Jambangan, Surabaya. Kedatangan balita disambut hangat para kader yang mengenakan seragam khas Posyandu Kamboja serta bidan desa yang telah siap sejak pagi. Kegiatan dimulai dari pendaftaran, penimbangan, pencatatan dan pengisian KMS, hingga imunisasi dan pemberian makanan tambahan. Selain balita, beberapa ibu hamil terlihat mendatangi posyandu untuk memeriksakan kehamilan dan mendapat tablet Fe. Jumlah kader yang terbatas (5 orang saja), namun berkat kegigihan beliaulah posyandu ini tetap berjalan hingga sekarang.
 
 Suasana di Posyandu Kamboja terasa sedikit berbeda dari biasanya. Karena acara penyuluhan yang biasanya diisi oleh bidan desa akan digantikan sementara oleh mahasiswa FKM UNAIR Alih Jenis. Selain itu adanya kunjungan dari PT.MILNA sebagai produsen MP-ASI yang tentunya tak asing lagi bagi masyarakat. Dengan adanya kolaborasi antara kader, mahasiswa dan perwakilan MILNA maka masyarakat semakin antusias untuk mengikuti rangkaian kegiatan hingga selesai dan mereka termotivasi untuk rutin datang ke posyandu bukan karena tujuan mendapatkan makanan tambahan tapi lebih ke arah peningkatan pengetahuan mengenai tumbuh kembang balitanya. Hal ini pula yang membuat gizi buruk tidak ada di wilayah Posyandu Kamboja, meskipun masih ada 2 orang balita yang berada di Bawah Garis Merah dan masalah ini sudah tertangani oleh petugas kesehatan beserta kader.
 Hingga menjelang siang, kegiatan di posyandu ini akhirnya selesai. Namun tugas kader belum selesai sampai disini. Setelah ini, mereka masih berencana membagi tugas kunjungan rumah untuk menimbang dan memberikan PMT pada balita yang tidak datang kali ini. Tidak terbayang betapa besarnya tanggung jawab menjadi seorang kader yang harus beliau jalani untuk mencapai sasaran. Betapa hebatnya mereka, dan tentunya para kader di seluruh Indonesia. Dengan keterbatasan yang ada, tetap semangat demi masa depan anak bangsa.


Kamis, 29 Maret 2012

Bu Bendahara Lagi Serius ney


Kekompakan Petugas Bank Sampah 



Penyetoran Hasil Penimbangan Ke bagian Administrasi

 

"OKB" Ney si Bos Ny. Romlah dan Ny. Insriati

Keceriaan Petugas Bank Sampah GIRLY